Oleh: Nur Rahayu Ningsih
Managemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Pengertian kurikulum menurut para ahli mengemukakan pandangan yang beragam.. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa dalam pandangan klasik lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pembelajaran di suatu sekolah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh disekolah. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935). Dalam prespektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dalam dunia pendidikan secara tradisional diartikan sebagai :
a. Mata pelajaran yang diajarkan disekolah
b. Suatu bahan pelajaran tertentu yang dipelajari oleh anak
c. Sesuatu yang diharapkan dipelajari anak disekolah
d. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh/ dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijasah (degree)
Sedangkan secara modern, kurikulum pendidikan diartikan sebagai :
a. Semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah
b. Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar anak di kelas, tempat bermain dan diluar sekolah
Managemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pengelolaan managemen pendidikan fokus dari segala usahanya adalah terletak pada PBM (Proses Belajar Mengajar) hal ini terlihat jelas dalam upaya dan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah/ lembaga pendidikan yang senantiasa diarahkan pada suksesenya PBM (Proses Belajar Mengajar). Suksesnya PBM (Proses Belajar Mengajar) ditunjang oleh sarana dan prasarana pendidikan, anggaran/ biaya, tata laksana, organisasi, serta Husemas, termasuk pula supervisi yang mantap.
Secara operasional kegiatan administrasi/ managemen kurikulum itu dapat meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu :
a. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru/ Pengajar terdiri dari :
1) Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari strutur program pengajaran, dan ketentuan tntang beban mengajar wajib bagi guru
Tugas guru ini bervariasi sesuai kebijakan dari masing-masing daerah berdasarkan iklim, pengaturan, kepadatan lalu lintas. Pembagian tugas gru dapat juga dilakukan berdasarkan bidang studi/ keahliannya.
2) Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran
Jenis jadwal pelajaran untuk guru yaitu :
a) Jadwal pelajaran kurikuler, korikuler, dan ekstra kurikuler.
b) Jadwal pelajaran yang tatap muka dan non tatap muka
3) Tugas guru dalam kegiatan (Proses Belajar Mengajar) PBM
Kegiatan pengajaran/ intruksional untuk mencapai hasil pengajaran yang optimal, yaitu :
a) Membuat persiapan/ perencanaan pengajaran
b) Melaksanakan pengajaran
c) Mengevaluasi hasil pengajaran,
b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/ siswa
c. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademika
d. Kegiatan – kegiatan penunjang PBM
Kegiatan penunjang PBM yaitu Bimbingan Konseling (BK), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan Perpustakaan.
>>>> Sumber : Sotomo, dkk. 2011. Managemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.
Dalam proses pendidikan perlu dilakssanakan managemen kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efisien dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber maupun komponen kurikulum. Fungsi dari managemen kurikulum sendiri yaitu :
o Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum
o Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal
o Meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik
o Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
o Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar
o Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum